Nilai-Nilai Gizi Serta Larangan Dalam Mengkonsumsi Sawi

Tanaman sawi adalah tanaman yang menjadi banyak anjuran dari para pakar kesehatan dan gizi. Hal ini karena kandungan gizinya yang banyak dan cara pengolahannya mudah serta harganya yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan sayuran yang lainnya. Namun disamping kandungan gizinya yang banyak tanaman sawi juga tidak baik jika dikonsumsi oleh orang-orang tertentu dan dikonsumsi secara berlebihan, karena segala sesuatu yang baik jika dikonsumsi dengan berlebihan maka hasilnya pasti akan merugikan.

Tanaman sawi mudah sekali ditemukan di kebun-kebun atau halaman belakang rumah. Selain menjadi salah satu sumber makanan sehat, proses tanaman sawi tidak juga terlalu lama. Tempat cocok yang pas sebagai tempat tumbuhnya sawi yaitu di daerah yang dingin juga lembab atau daerah-daerah pegunungan. Tanaman inipun menjadi tanaman yang cukup penting bagi para petani. Karena proses dalam penjualannya terhitung mudah serta menguntungkan.

Mengenai kandungan gizi yang terdapat pada sawi dalam ukuran sebanyak satu cangkir rebus mengandung gizi sebanyak:

5 gram protein
1 gram lemak
63 kalori
11 gram karbohidrat, termasuk diantaranya 8 gram serat dan 1 gram gula
12% zat besi
10% vitamin B-6 dan magnesium
26% dari kebutuhan kalsium
Lebih dari 50% dari kebutuhan harian vitamin C
Lebih dari 250% dari kebutuhan harian vitamin A

Selain itu ada juga vitamin K, folat, fosfor, kalium, niacin, asam pantotenat dan thiamin.
Sedangkan bagi meraka yang akan mengkonsumsi sawi diusahakan agar tidak mengkonsumsi sawi secara mentah tanpa ada olahan terlebih dahulu. Hal ini karena dalam sawi terdapat goitrogens yang dapat menybabkan bengkak pada kelenjar tiroid. Sehingga bagi mereka yang mempunyai masalah dengan kelenjar tiroid sebaiknya menjauhi dulu makanan sawi. Selain itu sawi juga tidak disarankan bagi mereka yang mempunyai keluhan penyakit batu ginjal. Karena setiap 100 grm sawi hijau menyediakan lebih dari 500mg vitamin K. Yakni di atas nilai harian yang direkomendasikan, dapat menggangu kerja ginjal.