Alat Tes Kesuburan Digital Lebih Akurat Daripada Kalender Masa Subur

Gambar terkait

Selama ini mayoritas wanita mengandalkan kalender untuk memprediksi masa suburnya. Tidak salah memang. Sebab itu memang salah satu cara yang dianjurkan bagi pasangan suami istri yang sedang merencanakan kehamilan. Akan tetapi, menghitung sendiri masa subur secara manual sedikit merepotkan. Beruntung kini ada bermacam-macam alat tes kesuburan yang lebih praktis dan berakurasi tinggi. Contohnya, termometer basal digital.

Sebelum membahas lebih jauh kegunaan dan cara pakai alat pendeteksi kesuburan ini, ketahui dulu apa itu suhu basal. Suhu basal adalah suhu tubuh Anda saat bangun pagi dan belum melakukan terlalu banyak aktivitas. Umumnya suhu basal wanita di luar masa subur (ovulasi) sekitar 35,50 Celcius hingga 360 Celcius. Tetapi saat telur melepaskan diri dari indung telur atau yang dimaksud dengan masa subur, suhu basal akan mengalami kenaikan sekitar 0,50 Celcius. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh hormon progesterone yang dikeluarkan oleh indung telur.

Hasil gambar untuk Alat Tes Kesuburan femometer

Maka dibutuhkan pengukuran suhu basal dengan termometer khusus dan pencatatan rutin guna mengetahui ovulasi berlangsung sebagaimana mestinya atau tidak.

Pengukuran Suhu Basal Dengan Termometer Basal Digital

Termometer basal sudah banyak dijual di drugstore dan terbukti sangat membantu pasangan suami istri yang sedang mengikuti program hamil. Termometer ini berbeda dengan termometer biasa yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Tersedia dalam dua jenis yakni termometer basal merkuri dan termometer basal digital. Kegunaannya sama, hanya cara pemakaiannya saja yang berbeda.

Diperhatikan dari bentuknya, termometer basal merkuri mirip sekali dengan termometer pengukur demam biasa. Penggunaannya harus dimasukkan ke mulut atau dubur selama lima menit. Hasilnya dapat dibaca melalui grafik derajat yang tertera pada badan alat.

Termometer basal digital lebih banyak disukai daripada jenis merkuri. Dari segi bentuk, sangat identik dengan termometer pengukur demam digital. Penggunaannya hanya perlu dimasukkan ke mulut saja selama 5 menit. Hasil dapat dilihat melalui angka yang tertera pada layar kecil yang terdapat di alat.

Kenaikan suhu umumnya terjadi secara bertahap. Pada sebagian orang mengalami lonjakan mendadak, namun bukan mengindikasikan adanya suatu bahaya pada tubuh.

No comments

Post a Comment