Cara Mencegah Stunting Terjadi Pada Anak Anda


Setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik agar si Kecil memiliki tumbuh kembang yang optimal. Berbagai cara dilakukan demi menghindari risiko stunting atau gangguan pertumbuhan yang sering terjadi pada anak. Gangguan pertumbuhan ini biasanya terjadi akibat infeksi berulang, gizi buruk atau malnutrisi, kondisi lingkungan yang buruk, maupun kondisi psikologis. Agar si Kecil terhindar dari risiko gangguan pertumbuhan, Anda harus melakukan pencegahan sejak dini. Berikut ini adalah pencegahan yang bisa Anda lakukan sejak si Kecil masih dalam kandungan:

Lakukan Pemeriksaan Kehamilan Secara Rutin

Pemeriksaan kehamilan secara rutin merupakan langkah awal untuk menghindari gangguan pertumbuhan pada anak. Sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan dari bayi di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Masalah yang mungkin timbul bisa cepat ditangani apabila dilakukan pemeriksaan sejak dini. 


Pastikan Ibu dan Bayi Mendapatkan Nutrisi yang Cukup

Tidak hanya anak saja, seorang ibu yang hamil dan menyusui juga membutuhkan nutrisi yang cukup. Pasalnya apa yang dikonsumsi oleh ibu juga akan dikonsumsi oleh bayi dalam kandungan atau yang mendapatkan ASI eksklusif. Beberapa nutrisi yang sangat penting untuk dipenuhi yaitu protein, vitamin, mineral, kalori, dan karbohidrat.

Deteksi Penyakit Sejak Dini

Salah satu penyebab stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak adalah penyakit atau infeksi berulang. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan deteksi penyakit sejak dini. Deteksi dini penyakit bisa dilakukan saat si Kecil masih dalam kandungan ibu. Penyakit menular maupun penyakit tidak menular adalah dua jenis penyakit yang bisa mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi sehingga meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan pada  anak.

Melahirkan di Tempat yang Memadai

Tempat melahirkan ternyata juga penting untuk diperhatikan. Pastikan Anda melahirkan di fasilitas kesehatan yang memadai. Selain itu, pastikan bahwa tenaga ahli adalah orang yang membantu dalam proses melahirkan. Dengan penanganan yang baik maka si Kecil bisa tumbuh dengan optimal.

Memberikan ASI Secara Eksklusif

Pemberian ASI atau Air Susu Ibu wajib dilakukan hingga si Kecil berusia 6 tahun. Hal itu juga disarankan oleh WHO atau World Health Organization. Setelah si Kecil berusia 6 bulan, Anda bisa memberikan makanan padat sebagai pendamping ASI.

Memberikan Makanan Tambahan

Bayi yang berusia 6 tahun ke atas biasanya membutuhkan makanan tambahan. Pasalnya ASI sudah tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi hariannya. Pemberian makanan tambahan ini harus diperhatikan dengan baik. Pastikan mereka mendapatkan nutrisi penting mulai dari protein, karbohidrat, serta vitamin dan mineral. Buat menjadi puree atau bubur lembut agar si Kecil mampu mencerna dengan baik.

Memberikan Imunisasi dengan Lengkap 

Beberapa orang belum memahami bahwa imunisasi untuk anak merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Karena hal tersebut, tidak sedikit orang tua yang melewatkan imunisasi ketika mereka sibuk. Untuk menghindari gangguan pertumbuhan, Anda tidak boleh melewatkan imunisasi. Pastikan si Kecil mendapatkan imunisasi yang lengkap agar terhindar dari risiko penyakit yang menyebabkan gangguan pertumbuhan.

Lakukan Pemantauan Pada Tumbuh Kembang Anak

Pemantauan tumbuh kembang anak perlu dilakukan sesuai tahapan usianya. Tujuan pemantauan ini agar Anda mengetahui kecenderungan yang terjadi pada tumbuh kembang anak. Selain itu, pemantauan tumbuh kembang juga menjadi deteksi dini apabila terjadi masalah pertumbuhan.

Itulah cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak. Konsultasikan dengan ahli atau dokter untuk penanganan yang lebih tepat. Jika Anda adalah tenaga kesehatan yang ingin bergabung dengan profesional, cobalah bersama Nutricia Professional. Platform ini cocok apabila Anda ingin menambah ilmu baru seputar pediatri dan nutrisi anak. Langsung buat akun dengan registrasi di nutriciaprofessional.id.

No comments

Post a Comment